Aurot Wanita Menurut 4 Madzhab

Posted by Wafie Sabtu, 03 Agustus 2013 0 komentar
















Berikut ini penjelasan tentang Aurat Wanita dari berbagai mazhab

  • Madzhab Syafi'i

Di depan laki-laki yang bukan mahram seluruh tubuh wanita  adalah aurat (harus ditutup) kecuali wajah, telapak tangan dan telapak kaki. Dalam kiab al-Umm juz I halaman 89, Imam asy-Syafi'i berkata:

 وكل المرأة عورة، إلا كفيها ووجهها. وظهر قدميها عورة 
“Seluruh tubuh wanita itu aurat kecuali kedua telapak tangan dan wajah. Sedang bagian atas kaki adalah aurat (telapak kaki bukan aurat).” • 

  • Madzhab Maliki


Madzhab Maliki sama dengan Madzhab Syafi'i bahwa aurat wanita itu adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Imam ‘Iyadh Rh. Berkata:

 ولا خلاف أن فرض ستر الوجه مما اختص به أزواج النبي صلى الله عليه وسلم 
“Tidak ada perbedaan ulama mengenai wajibnya menutupi wajah wanita, itu (wajibnya menutupi wajah) termasuk salah satu kekhususan bagi para istri Nabi Saw.”

  • Madzhab Hanafi


Seluruh ulama madzhab Hanafi berpendapat bahwa wajah dan kedua tangan perempuan boleh terbuka/bukan aurat. Dan laki-laki boleh memandang wajah perempuan asal tidak syahwat. Abu Ja’far ath-Thahawi dalam Syarh Ma'ani al-Atsar juz II halaman 392 menyatakan

أبيح للناس أن ينظروا إلى ما ليس بمحرَّم عليهم من النساء إلى وجوههن وأكفهن، وحرم ذلك عليهم من أزواج النبي. وهو قول أبي حنيفة وأبي يوسف ومحمد رحمهم الله تعالى 

Diperbolehkan bagi seseorang untuk memandang sesuatu dari perempuan yang tidak diharamkan atasnya, yakni wajah dan telapak tangan mereka. Diharamkan yang demikian itu (memandangnya) adalah bagi para istri Nabi Saw. Yang demikian itu adalah pendapat Abu Hanifah dan Abu Yusuf dan Muhammad Rahimahumullahu ta’ala

  • Madzhab Hanbali


Madzhab Hanbali termasuk yang paling ketat dalam masalah aurat wanita. Imam Ahmad bin Hanbal pendiri madzhab ini berpendapat dalam salah satu riwayat bahwa seluruh tubuh wanita adalah aurat termasuk kukunya, baik saat shalat maupun di luar shalat. Namun dalam riwayat yang lain Imam Ahmad bin Hanbal menyatakan bahwa wajah dan telapak tangan wanita bukan mahram. Imam al-Mardawi dalam kitab al-Inshaf juz I halaman 452 berkata

الصحيح من المذهب أن الوجه ليس من العورة 

Bahwa yang benar dari Madzhab Hanbali adalah berpendapat wajah bukanlah aurat.
Read More..

Perhitungan Hisab Awal Syawal 1434 H

Posted by Wafie 1 komentar
 PERHITUNGAN AWAL BULAN SYAWAL 1434 H
 
  Kriteria = MABIMS / Kementerian Agama RI
  Lokasi = Turen - Malang (-8° 10' 00" LS, 112° 42' 00" BT)
  Tinggi Tempat = 450 meter diatas laut
1. Menghitung saat Ijtima' akhir Ramadhan 1434 H :
   
  Ijtima' (Dimana matahari dan bulan terletak pada bujur astronomi yang sama).
Lihat rumus mencari saat Ijtima' dengan meng-klik link di bawah.
  Ijtima '= 04:51:56 WIB
   
2. Menghitung posisi dan keadaan hilal akhir Ramadhan 1434 H :
   
 
a. Ijtima' Akhir Ramadhan 1434 H. Terjadi pada : Rabu (Pon), 7 Agustus 2013 M. Pukul 04:51:56 WIB
   
b. Mencari Sudut Waktu Matahari saat terbenam :
  Data pada pukul 11:00 GMT (Perkiraan matahari terbenam) :
 
Lintang Tempat (L) = -8° 10' 00.00"
Deklinasi Matahari (Dm) = 16° 34' 53.13"
Perata Waktu (e) = -0° 05' 52.11"
Semi Diameter (Sd) = 0° 15' 46.14508"
Refraksi (Ref) = 0° 34' 30"
Kerendahan Ufuk (Ku) = 1.76 * Sqrt(Tinggi Tempat) / 60
  = 0° 37' 20.11428"
Koreksi Waktu Daerah (Kwd) = ((ZonaWaktu x 15) - Bujur Tempat) / 15
  = -0° 30' 48.00"
  Rumus Tinggi Matahari (Hm) :
 
Hm = 0° - Sd - Ref - Ku
  = 0° 15' 46.14508" - 0° 34' 30" - 0° 37' 20.11428"
  = -1° 27' 36.26"
  Rumus Sudut Waktu Matahari (Tm) :
 
Cos(Tm) = -Tan(L) x Tan(Dm) + Sin(Hm) / Cos(L) / Cos(Dm)
  = 0.909445273951147
Tm = 89° 05' 25.86"
c. Mencari perkiraan Matahari Terbenam :
 
Waktu Matahari Terbenam = 12 - e + (Tm/15) - Kwd
  = 17:31:26 WIB (Waktu Lokal)
d. Dapatkan Data Ephemeris untuk Ascensio Rekta Matahari (ARm) dan Ascensio Rekta Bulan (ARb) pada saat terbenam matahari :
 
ARm = 137° 33' 00.82"
ARb = 141° 50' 09.64"
e. Mencari Sudut Waktu Bulan (Tb)
 
Tb = ARm - ARb + Tm
  = 84° 48' 17.04"
f. Dapatkan Data Ephemeris untuk Deklinasi Bulan (Db) pada saat terbenam matahari :
 
Db = 9° 47' 57.19"
g. Mencari Tinggi Hakiki Bulan (Hb_Hakiki) :
 
Sin(Hb_Hakiki) = Sin(L) x Sin(Db) + Cos(L) x Cos(Db) x Cos(Tb)
  = 3° 40' 31.36"
Hb_Hakiki = 3° 40' 31.36"
h. Mencari Tinggi Lihat / Mar'i Bulan (Hb_Lihat) :
  Data :
Horizontal Parallax (Hp) = 0° 54' 51.56"
Semi Diameter Bulan (Sdb) = 0° 14' 56.89"
Parallax (Px) = Cos(Tb) x HP
  = 0° 54' 44.78"
Hb_Lihat = Tb_Hakiki - Px + Sdb + Ref + Ku
  = 3° 51' 45.58"
i. Menghitung Lama Hilal Diatas Ufuk (LHU) :
 
LHU = Hb_Lihat + 0°4'
  = 3° 51' 45.58382" x 0°4'
  = 15 m 27.04 s (Jika negatif maka = 0s)
j. Menghitung saat Hilal Terbenam / Ghurub (HG) :
 
HG = Waktu Matahari Terbenam + LHU
  = 17:46:53 + 15 m 27.04 s
  = 17:46:53 WIB
k. Mencari Azimuth Matahari (Am) dan Azimuth Bulan (Ab)
  1. Azimuth Matahari :
 
Cot(Arah Matahari) = -Sin(L) / Tan (Tm) + Cos(L) x Tan(Dm) / Sin(Tm)
  = 16° 43' 27.18"
Arah Matahari = 16° 16' 19.07" diukur dari titik barat ke utara
Am = 286° 16' 19.07"
  2. Azimuth Bulan :
 
Cot(Arah Bulan) = -Sin(L) / Tan (Tb) + Cos(L) x Tan(Db) / Sin(Tb)
  = 10° 34' 33.53"
Arah Bulan = 10° 27' 29.75" diukur dari titik barat ke utara
Ab = 280° 27' 29.75"
l. Letak dan Posisi Hilal :
 
Letak dan posisi hilal berada di belahan Utara dan di sebelah Kiri matahari.
Sejauh 5° 48' 49.95".
Dengan keadaan Hilal di atas ufuk.
     
3. Kesimpulan :
1. Ijtima' akhir : Ramadhan 1434 H. Untuk penentuan awal bulan Syawwal 1434 H.
Terjadi pada Rabu (Pon), 7 Agustus 2013 M. Pukul 04:51:56 WIB
2. Terbenam matahari Pukul 17:31:26 WIB
3. Tinggi hilal hakiki : 3° 40' 31.36", Tinggi hilal lihat/mar'i : 3° 51' 45.58"
4. Lama hilal di atas ufuq : 15 m 27.04 s
5. Hilal terbenam pada pukul : 17:46:53 WIB
6. Arah Matahari : 16° 16' 19.07" diukur dari titik barat ke utara
  Arah Bulan : 10° 27' 29.75" diukur dari titik barat ke utara
  Azimuth Matahari : 286° 16' 19.07"
  Azimuth Bulan : 280° 27' 29.75"
7. Letak dan posisi hilal berada di belahan Utara dan di sebelah Kiri matahari.
Sejauh 5° 48' 49.95".
Dengan keadaan Hilal di atas ufuk.
8. Sudut Elongasi Bulan : 8° 33' 39.22"
9. Tanggal 1 Syawwal 1434 H. Diperkirakan jatuh pada tanggal : 8 Agustus 2013.
   
  Keterangan Kriteria :
- Wujudul Hilal : Awal bulan terjadi jika Ijtima sebelum matahari terbenam, dan matahari terbenam terlebih dahulu daripada bulan.

- MABIMS (Yang Dipakai Kementerian Agama RI sekarang) : Awal bulan terjadi jika Ijtima sebelum matahari terbenam, matahari terbenam terlebih dahulu daripada bulan, Tinggi Hilal di atas 2°, Umur hilal di atas 8 Jam, dan Sudut Elongasi Bulan di atas 3°.

- Imkanul Rukyat : Awal bulan terjadi jika Tinggi Hilal di atas 2°.
 

WALLOHU A'LAMU BISSOWAB

Di Hitung Oleh




Santri PP. Al Asyraf
Read More..

Total Tayangan Halaman